cara menulis menginspirasi. gambar formaga.com |
MENULIS merupakan kegiatan amat sangat mulia.
Tuhan mewariskan peradaban kepada Muhammad SAW melalui tulisan dan bacaan,
yakni Al-Quran. Hasilnya, luar biasa. Inspirasi dan manfaatnya bisa langgeng
sampai umat muslim sekarang. Kemudian, bila merujuk sejarah, peradaban lainnya yang
mampu bertahan lama, selalu dimulai dengan dunia kepenulisan. Lihat saja,
peradaban Yunani dimulai dengan Iliad karya Homer abad ke-9 sebelum masehi dan
berakhir dengan Kitab Perjanjian Baru. Peradaban Eropa dimulai dengan karya
Newton (1641-1717) dan berakhir dengan filsafat Hegel (1770-1831).
Dengan begitu, maka jelas kalau menulis
menjadi bagian dari aktivitas yang melestarikan peradaban. Bila kita menulis
saat ini, maka itu akan menjadi warisan bagi peradaban generasi selanjutnya.
Oleh karena itu, menulis yang baik maka akan mewarisi peradaban yang baik pula.
Menulis yang isinya ‘bergizi’, maka generasi yang kita wariskan kelak akan
‘bergizi pula’.
Persoalan sekarang,
tidak semua orang bisa menulis dengan baik. Tapi bagi sebagian yang lain,
menulis sudah menjadi ruh dalam hidup yang tak ada matinya. Darah yang mengalir
dalam diri selalu menjadi gagasan baru. Detik nafas dan denyut nadinya, selalu
bergerak mencari cara agar kata dan gagasan, menjadi tulisan yang hebat dan
inspiratif.
Kemauan sebenarnya menjadi
kunci awal, anda menyukai
menulis sampai menjadi penulis hebat. Saya tidak menemukan cara untuk menjadi
penulis yang hebat, selain belajar menulis, menulis, dan menulis. Menulis yang
sampai habit dalam diri, membutuhkan proses.
Dan proses terbaik adalah belajar menulis, bukan belajar untuk bisa ‘menjadi
seperti’ penulis hebat yang lain.
Menulis di dunia online memiliki
keuntungan ganda. Ketika Anda memiliki kepandaian menulis, tetapi tidak ‘dihargai’
di dunia nyata, maka di dunia online hasrat demi membuka impian untuk menjadi
seorang penulis terbuka lebar. Dengan
menulis online melalui blog misalkan, akan membuka jalan hidup dan pergaulan
yang lebih luas. Misalkan, ketika anda ketahuan orang lain memiliki tulisan
yang bagus, bisa dipastikan akan mendapatkan tawaran jasa menulis artikel, atau
tawaran membuat jasa lainnya.
Menulis di dunia nyata—seperti
pengalamanku di daerah—banyak menghadapi dilema. Kadang kita hanya dimanfaatkan
orang lain untuk membantu orang lain popular, sementara kita tak dihargai sama
sekali. Apalagi kultur masyarakat, masih belum tahu bagaimana menulis harus
mengeluarkan energi besar, banting otak dan ide yang luar biasa.
Aku sering kali
menemukan itu. Tapi yang aku rasakan, adalah hati yang menerima bahwa menulis
adalah jalan untuk menginspirasi dan memberi orang lain. Tidak ada yang lebih
berguna bagi orang yang bisa menulis, selain membantu mereka yang membutuhkan
dalam batas-batas tertentu.
Menulis Bukan Semata
Orientasi Duniawi
Menulis yang baik,
menurutku tidak sebatas orientasi duniawi saja. Menulis yang baik bukan hanya
sekedar untuk menerbitkan buku. Ruh terbaik bagi anda yang akan belajar
menulis, atau sudah menjadi penulis hebat adalah, sejauhmana anda memberikan
ruh positif kepada orang lain, dan imbal baliknya anda rasakan, sehingga
sama-sama memiliki kehidupan yang lebih baik dalam arti luas.
Aku sudah membaca banyak
buku. Termasuk buku-buku yang best seller. Tulisan mereka ternyata sangat
sederhana. Tidak ada kelebihan dalam buku mereka, selain menyampaikan tulisan
dengan gayanya, memberi inspirasi kepada orang lain dengan fokus impiannya.
Dan, barang kali ini bisa menjadi point penting, bagi anda yang ingin menulis.
Ketika menulis sudah
menjadi bagian penting dalam hidup anda, maka selanjutnya adalah melakukan hal
yang bisa memberikan peluang, agar anda dibayar mahal. Loh, kok katanya jangan
orientasi duniawi, tapi harus dibayar mahal. Maksud saya, saat belajar menulis
jangan bermimpi muluk-muluk dulu.
Tapi nanti kalau tulisannya sudah berwujud dan diakui banyak orang, boleh dong
menetapkan harga hehehee………..
Saya percaya bahwa,
seorang penulis bisa mewariskan kehidupan yang baik bagi keluarganya. Buktinya
banyak kok. Hanya saja jujur, saya belum menemukan seorang penulis yang
langsung menyatakan, menulislah kalau anda ingin kaya. Eh ternya benar juga
sich, sebab mau kaya jangan menulis tapi
jualan saja, jelas untuk ruginya hhheehe…….Tapi banyak dari mereka, yang bisa
kaya kok. Menulis sebuah buku, dan menjadi best
seller. Bukunya bisa cetak ulang, dan si penulisnya mendapatkan job seminar
untuk membicarakan bukunya. Saya kira itu dulu jalannya…….
Tapi ingat, ketika
menulis sudah difokuskan untuk mencari orientasi uang, gagasan Anda tidak akan
pernah objektif menilai seuatu, sehingga gagasan original yang sejatinya tidak
menuliskan A, justu membenarkannya. Begitupun seterusnya. Ketika anda dipaksa
untuk menjadi seorang penulis novel, maka anda tentu lebih banyak menggambarkan
ide dan perasaan anda sendiri, ketimbang fokus dengan hasil apa yang akan aku
dapatkan setelah menulis novel itu.
Tulisan Harus Tulus Dari
Hati Penulisnya
Karakter tulisan yang
bisa membuat orang lain berubah, adalah tulisan yang memang tulus keluar dari hati
penulisnya. Jangan pernah bangga, anda menjadi penulis hebat sementara disaat
yang sama justru orang lain justru menyalahkan buku anda. Mengapa ini bisa
terjadi? Setidaknya ada dua alasan menurut hemat saya.Pertama, si penulis tidak
berani memberikan energi positif yang besar dalam buku tersebut karena menulis
hanya dideadline agar naik cetak. Bahkan, jangan-jangan penulis sendiri tidak
yakin dengan tulisannya sendiri. Kedua, menulis murni hanya sekedar
untuk popularitas duniawi, tidak diniatkan sebagai investasi peradaban jangka
panjang.
Aku misalkan, sering
merasakan tertegun, ketika membaca salah satu paragrap tulisan yang ternyata
sangat tepat dan pas dengan apa yang aku rasakan. Tetapi membaca paragrap
selanjutnya, perasaan sebagai pembaca
biasa-biasa saja. Aku belum menemukan, ada sebuah buku yang bisa enjoy membaca dari awal sampai akhir,
dan seluruh materi bukunya mengena dan tepat dengan apa yang aku rasakan, dan
berdampak positif pula dengan orang lain ketika membaca buku yang sama.
Ada juga bukunya bagus
luar biasa. Bahkan, aku pinjamkan buku itu agar menginspirasi teman yang
membuka toko pakaian. Harapanku, buku itu bisa merubah cara bagaimana temanku
menjadikan usahanya berlandaskan nilai-nilai spiritual. Eh……ternyata, seminggu
kemudian buku itu, masih disimpan diatas meja. Ketika aku Tanya; “bagaimana
bukunya?”. Ia menjawab; “bagus,” tetapi aku lihat tidak ada perubahan
signifikan terhadap kehidupannya.
Cerita diatas,
sebenarnya juga menjadi inspirasi dan peluang besar calon penulis untuk menjadi
Anda sendiri ketika menulis. Yakinlah, bila tulisan anda menyimpan nilai-nilai
universal orang lain akan menyukainya tanpa bantahan apapun.
Menulis Banyak Membuka
Peluang Baru
Sekarang dunia
kepenulisan sudah banyak ragam. Menulis sudah menyebarkan virus-virus usaha dan
lahan yang sangat baik. Sekarang lihat saja, ada yang membuka sekolah menulis,
menginspirasi orang untuk menjadi penulis, konsultan kepenulisan, novelis, cerpenis,
mendirikan self publishing dan usaha jual beli buku online, dan menerbitkan
buku secara online.
Ada beberapa peluang
usaha yang menurut hemat saya bisa digali kedepan untuk calon penulis. Atau
sudah memiliki tulisan tapi belum punya tempat mempromosikannya. Atau bisa jadi
anda sudah menulis tapi belum menerbitkan buku.
Coba bayangkan, sudah
berapa ratusan milyar tulisan dalam dinding facebook sampai saat ini. Sudah
berapa banyak tweet yang dibaca dengan ratusan juta follower. Sudah berapa
banyak judul buku dengan berbagai fokus tulisannya. Tapi anehnya, peluang orang
untuk bisa memiliki hasrat yang membumbung tinggi menjadi seorang penulis,
justru semakin sedikit. Bahkan, hanya orang-orang yang memiliki impianlah yang
bisa memanfaatkan itu.
Aku memiliki tawaran
gila buat Anda sekarang. Jika bisa
mengumpulkan seluruh status teman-teman anda, tentunya ada seleksi,
kemudian seluruh status diresume dijadikan sebuah buku. Sebab, yakinlah status
teman-teman di facebook tidak seluruhnya hanya curhat-curhatan. Ada fakta,
kebenaran dan peluang yang bisa digali melalui tulisan. Misalkan anda bisa buat
buku ‘Indonesia di Mata Facebooker’,
‘Rahasia Buat Status di Facebook’,
atau bisa juga buat judul ‘Trend Topic
Facebook 2012’ dan lain sebagainya.
Penulis itu bisa
mendadak ngetop karena momentum. Coba Anda lihat. Karena memanfaatkan tulisan
di facebook muncul Raja facebook.
Disaat orang lain ‘melarat’ secara sosial dan spiritual, muncul bukunya Ippho Santosa. Ketika ingin melihat
potret pergaulan yang katanya ideal sebagai generasi muda masa depan yang
holistic, muncul novel dan cerita skenario sinetron yang mengarah kepada
penggalian spiritual seseorang, seperti Ketika
Cinta Bertasbih. Kemudian, ketika sebuah potret kehidupan anak disebuah
kota tertentu memiliki impian, namun memiliki keterbatasan financial, sementara
memiliki hasrat untuk hidup lebih baik, muncullah kemasan novel Sang Pemimpi.
Nah, sekarang
pandai-pandailah membaca momentum itu, sembari terus belajar menulis yang baik.
Sekarang bagi anda yang belum mendapatkan tempat untuk membuat buku, menulis
novel, membuat cerpen atau menjadikan tulisan anda ‘berharga’ dimata orang
lain, tiga jalan ini bisa dijadikan jalan sebagai tempat promosi.