Tiga Cara Promosikan Tulisan Bagi Pemula

SETELAH anda melatih diri belajar menulis, tidak ideal apabila tulisan tersebut, hanya baik menurut anda. Langkah yang tepat untuk menguji tulisan anda, apakah itu cerpen, novel, artikel dan yang lainnya adalah dengan mempromosikan tulisan di media yang mudah dan menjaring pembaca cukup banyak.

Bila tulisan sudah direspon orang lain dengan baik, maka tulisan anda sudah bisa dipopulerkan ke media yang lebih tepat. Misalkan, menulis di Koran lokal tempat anda bertempat tinggal. Meskipun honornya kecil, tapi ada kebanggan tulisan anda bisa terbit dan dibaca oleh jutaan orang. Nah, ini tiga media yang menurut saya cocok untuk belajar mempromosikan dan menguji tulisan anda.



Saya termasuk kecewa dengan banyaknya blog, yang hanya menawarkan, hanya meminta tapi jarang sekali memberi. Artinya, tulisan yang dibuat dimaksudkan hanya untuk  menghipnotis hasrat orang lain untuk membeli, atau meniru kaya dan berpenghasilan seperti dirinya. Nah, untuk anda yang mau belajar menulis, hindari blog-blog seperti ini karena akan merusak konsentrasi dan mimpi-mimpi anda.

Sebaliknya, saya berikan dua jempol sekaligus, kepada pemilik blog yang benar-benar memberikan inspirasi luar bisa, sehingga orang lain menjadi mampu dan mengetahui jalan-jalan hidup menuju kesuksesan. Dan anda pilihlan blog yang seperti ini.

Begitupun dengan anda, yang mau mempromosikan dan belajar menulis. Fokus saja dengan impian anda memiliki blog sampai terwujud. Promosikanlah blog tersebut, dan isilah bila bisa dengan artikel setiap hari. Kasih tahu teman, sahabat dan rekan anda, kalau anda sudah memiliki blog. Cobalah meminta komentar, bagaimana tulisan anda tersebut.  Hal ini saya tekankan karena, blog yang ideal adalah tulisan yang dibuat memiliki tujuan dan target dengan apa yang ditulis dalam blognya. Anda tahu sendiri bukan, blog adalah media paling seksi, dan bisa menjadikan si pemiliknya popular dan memiliki pergaulan luas di dunia maya.

Saya memiliki pandangan begini. Suatu ketika, entah kapan waktunya, blog yang tidak memiliki inovasi dengan tulisannya, dan memaksakan diri mencari niche yang hanya di cari para peselancar dunia maya, akan vakum dan tidak akan berkembang. Malah, justru akan mengalami kemunduran sampai ketitik nadir.

Mengapa? Blog yang demikian, sebenarnya tidak senyawa dengan kemampuan yang dimiliki oleh si pemilik blognya. Ketika si pemilik blog sudah memberikan ilmu sesuai dengan kapasitasnya, saya yakin blog tersebut akan abadi. Sementara, blog yang memaksakan dengan niche saja agar popular, pasti akan terus gonta-ganti tema blog sampai akhirnya mengalami putus asa luar biasa.

Blog memang sudah memberikan bukti, bahwa si pemilik blog bisa mendapatkan penghasilan---untuk tidak mengatakan kayak arena itu bagi saya relatif—dan mendapatkan job-job offline lainnya. Sekarang, bagi anda yang belum memiliki blog dan ingin seperti mereka, lebih baik putuskan sekarang juga dan jangan mencoba-coba untuk membuat blog.

Yang saya anjurkan adalah, Anda adalah anda. Blog anda adalah kemampuan anda. Blog anda adalah apa yang anda rasakan, apa yang anda ketahui dan persoalan tersebut ingin disampaikan melalui media blog. Anda jangan berpikir hasil, melainkan yang proses yang dijalani secara bertahap sampai anda membenarkan tulisan saya ini; Bahwa menulis di blog itu adalah tuntutan nurani untuk menginspirasi dan memberi.


Media sosial di Indonesia sekarang sudah banyak. Saya termasuk mengikuti dan ikut terlibat aktif di sebuah media sosial. Disini saya menemukan banyak orang bisa menulis. Banyak diantara mereka yang memunculkan banyak potensi. Bahkan, tulisan mereka sepertinya jauh lebih baik dari tulisan-tulisan para professional yang sudah tayang di media mainstream dan mereka dibayar.

Persoalan sekarang, banyak mereka yang aktif dimedia sosial, tidak menikmati dengan apa yang dimilikinya mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Alkhirnya, maksud hati ingin belajar menulis, tapi ternyata malah memanfaatkan media sosial untuk kepentingan sesaat. Seperti memaki dan mencaci dengan tulisannya, atas apa yang sudah dilakukan oleh orang lain

Ironisnya, tulisan seperti itu, justru banyak yang memberikan penilaian positif. Saya aneh, kok bisa yang hanya mencaci, memaki diberikan jempol dan penilaian aktual dan bermanfaat. Saya pun akhirnya membaca gejala buruk, dari sebagian mereka yang menulis di media sosial telah kehilangan elan vital tulisan dan terpuruknya mental untuk menjadi seorang penulis yang baik.

Padahal, media sosial adalah media yang tepat dan baik, kalau anda ingin belajar mengasah tulisan dengan tepat dan baik pula. Berarti, persoalan mendasar tergantung mental si penulisnya.  Tulisan memang harus diakui bisa memberikan multiefek yang dahsyat. Bisa ingin hanya membuat orang lain marah, tertipu, kesohor, atau mencari target-target tertentu yang itu sebenarnya status yang tidak perlu anda lakukan bila ingin menjadi penulis.


Ini adalah gejala yang sudah mendunia. Saya membaca statistik pengguna facebook sangat mengerikan, sekaligus membuka peluang bagi mereka yang ingin menemukan dirinya dengan menulis. Perkembangan pengguna facebook di Indonesia terus merangkak naik. Gejalanya adalah, bukan hanya pertumbuhan ponsel dan smartphone yang kian marak, melainkan ada trend saat ini tidak gaul kalau tidak aktif di facebook.

Karakter orang yang tulisannya ingin dibaca oleh orang lain, itu sebenarnya sebuah modal yang luar biasa. Hanya modal pendukung lain yang perlu ditingkatkan adalah, tingkat eksplorasi tulisan yang bisa memberikan manfaat dan memberikan kemaslahatan kepada orang lain.

Pemilik facebook saat ini, mungkin hanya memikirkan bagaimana perusahaan yang sudah mendunia dan menapaki urutan teratas sebagai orang terkaya didunia itu, tetap langgeng dan menjadi tempat favorit untuk curhat. Tetapi para penggunanya, tidak pernah memikirkan untuk apa memiliki akun facebook bagi dirinya. Nah, untuk para calon penulis dan hobi menulis, facebook bisa dimanfaatkan untuk mengawali kehidupan sebagai penulis.

Facebook adalah media pembelajaran yang sangat baik. Tidak adanya batasan tulisan apa yang tidak boleh di tuliskan di facebook, terkecuali batasan-batasan yang sudah diakui secara universal seperti SARA dan lain sebagainya.

Saya yakin dan percaya, anda mungkin menjadi bagian orang yang ingin memanfaatkan facebook untuk belajar menjadi penulis hebat. Facebook belajar curhat sekedar apa yang kamu pikirkan, melainkan memiliki tujuan dan tema yang akan diuji oleh anda agar kelak tulisan serupa bisa membumi dan menjadi gaya anda dalam kepenulisan.

Oleh karena itu, gunakanlah catatan facebook untuk menulis. Silahkan tulis apa yang anda rasakan yang bisa menginspirasi dan memberi kepada orang lain, atau bisa memberikan ruh positif agar orang lain berubah dalam hal apapun.

Sekali lagi, saya tidak bisa memberikan tips bagaimana anda menjadi seorang penulis yang hebat dan baik, tapi saya hanya bisa memberikan masukan, calon penulis atau belajar menulis yang baik adalah terus berusaha menggunakan fasilitas gratis dunia online dengan tulisan-tulisan bermutu sesuai fokus anda.

Jangan paksakan menulis dengan copy paste. Banyaklah membaca atau sekedar melihat tulisan orang lain. Dengan melihat tulisan orang lain, anda bisa terus bersemangat dan seakan memiliki energi besar untuk melakukan perubahan besar.
 
© Copyright 2035 Terapi Menulis
Theme by Yusuf Fikri