SETELAH anda melatih
diri belajar menulis, tidak ideal apabila tulisan tersebut, hanya baik menurut
anda. Langkah yang tepat untuk menguji tulisan anda, apakah itu cerpen, novel,
artikel dan yang lainnya adalah dengan mempromosikan tulisan di media yang
mudah dan menjaring pembaca cukup banyak.
Bila tulisan sudah
direspon orang lain dengan baik, maka tulisan anda sudah bisa dipopulerkan ke
media yang lebih tepat. Misalkan, menulis di Koran lokal tempat anda bertempat
tinggal. Meskipun honornya kecil, tapi ada kebanggan tulisan anda bisa terbit
dan dibaca oleh jutaan orang. Nah, ini tiga media yang menurut saya cocok untuk
belajar mempromosikan dan menguji tulisan anda.
Saya termasuk kecewa
dengan banyaknya blog, yang hanya menawarkan, hanya meminta tapi jarang sekali
memberi. Artinya, tulisan yang dibuat dimaksudkan hanya untuk menghipnotis hasrat orang lain untuk membeli,
atau meniru kaya dan berpenghasilan seperti dirinya. Nah, untuk anda yang mau
belajar menulis, hindari blog-blog seperti ini karena akan merusak konsentrasi
dan mimpi-mimpi anda.
Sebaliknya, saya berikan
dua jempol sekaligus, kepada pemilik blog yang benar-benar memberikan inspirasi
luar bisa, sehingga orang lain menjadi mampu dan mengetahui jalan-jalan hidup
menuju kesuksesan. Dan anda pilihlan blog yang seperti ini.
Begitupun dengan anda,
yang mau mempromosikan dan belajar menulis. Fokus saja dengan impian anda
memiliki blog sampai terwujud. Promosikanlah blog tersebut, dan isilah bila
bisa dengan artikel setiap hari. Kasih tahu teman, sahabat dan rekan anda,
kalau anda sudah memiliki blog. Cobalah meminta komentar, bagaimana tulisan
anda tersebut. Hal ini saya tekankan
karena, blog yang ideal adalah tulisan yang dibuat memiliki tujuan dan target
dengan apa yang ditulis dalam blognya. Anda tahu sendiri bukan, blog adalah media
paling seksi, dan bisa menjadikan si pemiliknya popular dan memiliki pergaulan
luas di dunia maya.
Saya memiliki pandangan
begini. Suatu ketika, entah kapan waktunya, blog yang tidak memiliki inovasi
dengan tulisannya, dan memaksakan diri mencari niche yang hanya di cari para peselancar dunia maya, akan vakum
dan tidak akan berkembang. Malah, justru akan mengalami kemunduran sampai
ketitik nadir.
Mengapa? Blog yang
demikian, sebenarnya tidak senyawa dengan kemampuan yang dimiliki oleh si
pemilik blognya. Ketika si pemilik blog sudah memberikan ilmu sesuai dengan
kapasitasnya, saya yakin blog tersebut akan abadi. Sementara, blog yang
memaksakan dengan niche saja agar popular, pasti akan terus gonta-ganti tema
blog sampai akhirnya mengalami putus asa luar biasa.
Blog memang sudah
memberikan bukti, bahwa si pemilik blog bisa mendapatkan penghasilan---untuk
tidak mengatakan kayak arena itu bagi saya relatif—dan mendapatkan job-job
offline lainnya. Sekarang, bagi anda yang belum memiliki blog dan ingin seperti
mereka, lebih baik putuskan sekarang juga dan jangan mencoba-coba untuk membuat
blog.
Yang saya anjurkan
adalah, Anda adalah anda. Blog anda adalah kemampuan anda. Blog anda adalah apa
yang anda rasakan, apa yang anda ketahui dan persoalan tersebut ingin
disampaikan melalui media blog. Anda jangan berpikir hasil, melainkan yang proses
yang dijalani secara bertahap sampai anda membenarkan tulisan saya ini; Bahwa
menulis di blog itu adalah tuntutan nurani untuk menginspirasi dan memberi.
Media sosial di
Indonesia sekarang sudah banyak. Saya termasuk mengikuti dan ikut terlibat
aktif di sebuah media sosial. Disini saya menemukan banyak orang bisa menulis.
Banyak diantara mereka yang memunculkan banyak potensi. Bahkan, tulisan mereka
sepertinya jauh lebih baik dari tulisan-tulisan para professional yang sudah
tayang di media mainstream dan mereka dibayar.
Persoalan sekarang,
banyak mereka yang aktif dimedia sosial, tidak menikmati dengan apa yang
dimilikinya mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Alkhirnya, maksud hati
ingin belajar menulis, tapi ternyata malah memanfaatkan media sosial untuk
kepentingan sesaat. Seperti memaki dan mencaci dengan tulisannya, atas apa yang
sudah dilakukan oleh orang lain
Ironisnya, tulisan seperti
itu, justru banyak yang memberikan penilaian positif. Saya aneh, kok bisa yang
hanya mencaci, memaki diberikan jempol dan penilaian aktual dan bermanfaat.
Saya pun akhirnya membaca gejala buruk, dari sebagian mereka yang menulis di
media sosial telah kehilangan elan vital tulisan dan terpuruknya mental untuk
menjadi seorang penulis yang baik.
Padahal, media sosial
adalah media yang tepat dan baik, kalau anda ingin belajar mengasah tulisan
dengan tepat dan baik pula. Berarti, persoalan mendasar tergantung mental si penulisnya.
Tulisan memang harus diakui bisa
memberikan multiefek yang dahsyat. Bisa
ingin hanya membuat orang lain marah, tertipu, kesohor, atau mencari
target-target tertentu yang itu sebenarnya status yang tidak perlu anda lakukan
bila ingin menjadi penulis.
Ini adalah gejala yang
sudah mendunia. Saya membaca statistik pengguna facebook sangat mengerikan,
sekaligus membuka peluang bagi mereka yang ingin menemukan dirinya dengan
menulis. Perkembangan pengguna facebook di Indonesia terus merangkak naik.
Gejalanya adalah, bukan hanya pertumbuhan ponsel dan smartphone yang kian
marak, melainkan ada trend saat ini tidak gaul kalau tidak aktif di facebook.
Karakter orang yang
tulisannya ingin dibaca oleh orang lain, itu sebenarnya sebuah modal yang luar
biasa. Hanya modal pendukung lain yang perlu ditingkatkan adalah, tingkat
eksplorasi tulisan yang bisa memberikan manfaat dan memberikan kemaslahatan
kepada orang lain.
Pemilik facebook saat
ini, mungkin hanya memikirkan bagaimana perusahaan yang sudah mendunia dan
menapaki urutan teratas sebagai orang terkaya didunia itu, tetap langgeng dan
menjadi tempat favorit untuk curhat. Tetapi para penggunanya, tidak pernah
memikirkan untuk apa memiliki akun facebook bagi dirinya. Nah, untuk para calon
penulis dan hobi menulis, facebook bisa dimanfaatkan untuk mengawali kehidupan
sebagai penulis.
Facebook adalah media
pembelajaran yang sangat baik. Tidak adanya batasan tulisan apa yang tidak
boleh di tuliskan di facebook, terkecuali batasan-batasan yang sudah diakui
secara universal seperti SARA dan lain sebagainya.
Saya yakin dan percaya,
anda mungkin menjadi bagian orang yang ingin memanfaatkan facebook untuk
belajar menjadi penulis hebat. Facebook belajar curhat sekedar apa yang kamu
pikirkan, melainkan memiliki tujuan dan tema yang akan diuji oleh anda agar
kelak tulisan serupa bisa membumi dan menjadi gaya anda dalam kepenulisan.
Oleh karena itu, gunakanlah
catatan facebook untuk menulis. Silahkan tulis apa yang anda rasakan yang bisa
menginspirasi dan memberi kepada orang lain, atau bisa memberikan ruh positif
agar orang lain berubah dalam hal apapun.
Sekali lagi, saya tidak
bisa memberikan tips bagaimana anda menjadi seorang penulis yang hebat dan
baik, tapi saya hanya bisa memberikan masukan, calon penulis atau belajar
menulis yang baik adalah terus berusaha menggunakan fasilitas gratis dunia
online dengan tulisan-tulisan bermutu sesuai fokus anda.
Jangan paksakan menulis
dengan copy paste. Banyaklah membaca atau sekedar melihat tulisan orang lain.
Dengan melihat tulisan orang lain, anda bisa terus bersemangat dan seakan
memiliki energi besar untuk melakukan perubahan besar.