Cara Praktis Menulis Artikel Bagi Pemula


BERBAGAI cara penulisan artikel saat ini sudah banyak dibuat, salah satunya di wikipedia. Mungkin, cara yang sudah anda temukan hanya cara baku berdasarkan buku atau referensi ilmiah. Sehingga menyulitkan anda ketika melakukan praktek ingin menulis artikel. Nah, cara yang aku sampaikan dalam postingan ini, berdasarkan pengalamanku sebagai wartawan dan menulis buku, yang semoga bisa ebih mudah dicerna oleh penulis pemula yang tengah belajar menulis.



Tulisan artikel sebenarnya relatif mudah dibandingkan dengan menulis kategori  tulisan yang lain seperti makalah dan karya ilmiah. Menurutku, defenisi sederhana dari artikel adalah karya tulis  berdasarkan pendapat, opini atau persepsi penulisnya yang dituangkan dalam sebuah tulisan. Aku contohkan, ketika anda mengirimkan tulisan ke media massa, itu adalah artikel berdasarkan opini penulis. Kalaupun melampirkan beberapa referensi, hanya sebagai penguat  kalau si penulis ahli di bidang tersebut. Tulisan artikel seperti ini biasanya lahir dari rahim seorang akademisi.

Bagi pemula, menulis artikel adalah jalan terbaik untuk belajar menulis. Dari sini, akan terungkap cara-cara menulis yang kelak bisa membentuk karakter tulisan. Dalam membuat artikel, jangan terpaku dengan aturan-aturan baku kepenulisan selain ejaan yang sudah diakui kebenarannya. Biasakanlah artikel yang dibuat sesuai dengan dunia anda. Jangan mencoba-coba membuat artikel diluar basis keilmuwan karena akan dianggap pembaca, tulisan anda hanya duplikat dari orang lain. Sama halnya ketika seorang akademisi menulis artikel tentang topik yang seharusnya dibahas oleh mahasiswa dan pelajar, itu pun akan dipertanyakan oleh pembaca. Ada apa?

Aku sendiri, tidak memiliki tip khusus bagaimana menulis artikel yang baik. Hanya saja, beberapa hal berikut ini, bisa menjadi tip praktis dalam menulis artikel bisa melatih daya imajinasi dalam menulis.

Tentukan topik tulisan

Menentukan topik tulisan, berlaku bukan hanya untuk penulisan artikel saja, melainkan dalam karya tulis yang lain. Perlunya menetapkan topik pembahasan ketika menulis artikel, dimaksudkan agar penulis memperoleh kalimat yang memiliki esensi dan menarik diawal paragrap. Seorang penulis artikel yang baik, selalu mengawali kalimat dalam paragrap pertama dengan tulisan yang menarik, sehingga merangsang khalayak untuk membaca secara utuh. Apabila khalayak sudah tersugesti dengan tulisan artikel diawal, maka itu sebuah poin yang sangat berharga.

Ketika akan menulis tentang ‘Bakso’ misalkan. Untuk paragrap awal bisa menceritakan pedagang bakso sukses, atau asal muasal kata bakso sehingga bisa populer di masyarakat. Kemudian, bagaimana mengembangkan ide tulisan, bakso misalkan memiliki dampak positif bagi kesehatan dan bisa membantu perekonomian masyarakat. Dengan menulis kalimat menarik diawal tartikel, dipastikan pembaca terdorong untuk ingin tahu artikel tentang bakso tersebut.

Janganlah anggap remeh, paragrap pertama ketika anda menulis artikel. Karena paragrap pertama bisa dikatakan sebagai bentuk pelayanan anda kepada pembaca, atau etalase yang memuat intisari artikel yang sedang dibahas.


Membuat sub-sub tema

Langkah kedua setelah menentukan topik, buatlak kerangka sub tema dari topik besar artikel anda. Misalkan artikel Bakso bisa dibuat sub tema antara lain; sejarah bakso, bahan-bahan yang akan dibuat bakso, racikan bumbu agar bakso renyah di lidah, penghasilan seseorang yang menjual bakso, dan beberapa merk penjual bakso yang sudah terkenal.

Dengan membuat subtema, topik yang dibahas tidak akan meluas keluar dari esensi tulisan artikel anda. Membuat subtema memang jarang dibuat oleh penulis yang sudah mahir. Tapi bagi pemula, ini merupakan rumus wajib, untuk melatih bagaimana memiliki tulisan yang baik dan bisa dibaca oleh khalayak secara utuh.

Antarparagrap Harus Memiliki hubungan

Langkah selanjutnya karena sudah membuat subtema, usahakan ketika menuangkan dalam tulisan, antarsatu paragrap dengan paragrap yang lain memiliki hubungan satu sama lain. Menulis sebuah artikel dibutuhkan talenta dan keseriusan. Salah satu yang harus diperhatikan adalah, tulisan antarparagraf memiliki hubungan yang kuat dan sejalan dengan topik yang sedang dibahas.

Buatlah kalimat jangan terlalu panjang. Buatlah orang yang membaca artikel anda, bisa santai dan tidak terengah-engah karena titik dan koma tulisan anda sangat buruk. Menurut seniorku ketika menjadi wartawan, setiap kalimat jangan lebih dari ukuran kita bernafas. Misalkan, setiap kalimat jangan lebih dari sepuluh atau lima belas kata, agar tulisan enak dibaca.

Biasakan menulis artikel jangan kurang dari 500 karakter
Aturan penulisan artikel memang tidak ada yang baku. Hanya berdasarkan pengalaman, usahakan saat membuat sebuah artikel jangan kurang dari 500 karakter, atau diperkirakan sebanyak tiga halaman. Dengan sudah terbiasa menulis, nanti juga karakter tulisan bisa lebih dari itu. Bahkan, karena ide dan gagasan sudah terlatih, anda akan terkejut karena bisa menulis lebih dari lima halaman untuk satu buah topik artikel.

Selesai menulis biasakan melakukan editing

Setelah menulis artikel, biasakan melakukan editing sendiri. Posisikan anda jangan hanya sebagai penulis, tetapi juga sebagai pembaca. Sebelum dipublikasikan, penulis yang baik, selalu percaya dengan dirinya sendiri, mengakui kekurangan, ketidaksempurnaan dalam penulisan. Mengedit tulisan bukan berarti merubah seluruh tatanan artikel anda. Melainkan  hanya penempatan titik koma agar lebih pas, mengganti tulisan hurup yang tidak sesuai EYD, atau mengganti kalimat yang kurang enak dibaca.

Nah,  ketika sudah selesai melakukam editing, cobalah publikasikan. Kalau pelajar bisa di majalah dinding, wartawan di majalah kampus, atau bisa juga diterbitkan di media massa lokal yang biasanya menyediakan kolom opini pembaca. Lumayan juga, biasanya bila tulisan artikel dimuat, anda akan dibayar sesuai dengan ketentuan perusahaan media masing-masing. Ini juga menjadi salah satu cara dengan menulis bisa mendapatkan uang, selain cara-cara menulis yang sudah aku bahas dalam postingan sebelumnya.
 
© Copyright 2035 Terapi Menulis
Theme by Yusuf Fikri