Ini Cara Selebritis Indonesia Menulis Buku


PARA selebritis menulis, nampaknya akan semakin booming. Dari berbagai buku para selebritis ini, mereka lebih banyak menghimpun catatan berserak berupa puisi, cerpen maupun buku kompilasi dengan tokoh lain. Ada juga yang menceritakan kisah kehidupan mereka sendiri. Dengan berbekal ketokohan sebagai selebritis, mereka nampaknya tidak kesulitan menjadi pangsa pasar.

Apakah menulis di kalangan selebritis hanya sekedar trend, atau memang menjadi profesi yang serius, itu menjadi pertanyaanku. Setidaknya, ada lima alasan mengapa selebritis menulis. Alasan ini juga, berlaku (mungkin) berlaku bagi para penulis lainnya di Indonesia.



Menggambarkan mereka "Ahli" dibidangnya 

Menulis buku memang memerlukan banyak riset untuk mempelajari topik yang akan ditulis. Dan dengan melakukan penelitian itu, bisa diketahui topik apa yang akan dibahas. Nah, ketika para selebritis menulis buku, fun atau pembaca tentu bisa melihat apakah buku tersebut memang menggambarkan mereka ahli dibidangnya, atau sekedar ingin berbagi kehidupan, itu bisa diketahui dari hasil karya yang sudah diterbitkan.

Mengiklankan Diri Secara Gratis  

Menerbitkan sebuah buku bukan hanya gengsi, melainkan ada kepuasan tersendiri bagi penulisnya. Tak terkecuali para selebritis Indonesia yang menulis buku. Hal-hal mempromosikan diri, tak bisa dilepaskan ketika sudah menerbitkan karya. Apalagi, bila karya yang dibuat bisa best seller, seperti penulis Indonesia yang lain

Bisa dikatakan bahwa, menulis buku bagi para selebritis dan tokoh lainnya, adalah iklan gratis untuk diri sendirinya sendiri, atau atas bidang yang selama ini ditekuninya.  3) Menulis buku akan memperluas pengetahuan Anda.

Buku Hanya Sekedar Menceritakan Kisah 

Alasan ini, aku kira yang paling banyak mendorong para selebritis Indonesia menerbitkan buku. Banyak buku-buku mereka hanya menceritakan kisah pribadi saja. Baik itu, kehidupan keluarga, pekerjaan, romantika kehidupan, maupun hal-hal privat lainnya yang selama ini tidak diketahui publik secara luas, selama eksistensi dirinya sebagai selebritis.


Menulis Buku Mendapatkan Uang


Harus diakui, bahwa dengan membuat buku, siapapun orangnya termasuk para selebritis akan mendapatkan income apabila bukunya terjual. Ini aku kira, menjadi alasan lain para selebritis menulis. Memang, tidaklah mudah sebuah buku menjadi ‘anjungan tunai mandiri’ bagi para penulisnya. Namun, aku kira ketokohan selebritis sudah menjadi keunggulan untuk dengan mudah mendapatkan uang dari menulis buku. Bahkan, banyak penulis buku di Indonesia mendapatkan penghasilan dari cara mereka meracik kata sehingga kaya raya.

Dari beberapa alasan diatas, setiap penulis buku memiliki alasan sendiri-sendiri dan berbeda-beda. Hanya saja, tak bisa dipungkiri dengan menulis, impian seseorang bisa tercapai. Apalagi isi bukunya banyak memberikan inspirasi bagi pembacanya.
Lalu, siapakah para selebritis Indonesia yang sudah menulis buku?

Ariel NOAH

Pada 9 Agustus 2012 lalu, Ariel NOAH merilis buku “Kisah Lainnya 2010-2012”. Buku setebal 240 halaman yang diterbitkan oleh Kepustakaan PopulerGramedia, menceritakan perjalanan Ariel selama di penjara dan kehidupan bekas mantan personil Peterpen. Buku ini juga menjadi pertanda kembalinya Ariel ke dunia musik. Isi buku sekitar 60% merujuk dengan pengalaman Ariel sendiri dan memang 40% menceritakan pengalaman personil NOAH, Uki, Lukman, Reza dan David.

Buku tersebut, memiliki lima sub judul. Antara lain, Suatu Hari di Bulan Mei, Musik Bagian dari Hidup, dan Ketika Bintang Terang Menyinari Peterpan. Kemudian judul keempat, Yang Lepas dan Terhempas dan yang kelima Jiwa-Jiwa Baru.

Buku Ariel NOAH ini bisa menjadi inspirasi baru bagaimana cara berteman dan bersahabat. Bagaimana seorang teman bisa menerima kesalahan dengan tulus, dan tetap bijaksana dalam berbagai persoalan yang datang. Bahkan, bagaimana carar tetap bertahan ditengah dera fitnah dan memojokan seorang sahabat lain.



Rieke yang kini berstatus politisi selebritis ini, pertama kali menerbitkan buku tahun 2003 ‘Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Utrecht’, sebuah kumpulan puisi yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Buku Rieke telah memancing banyak tokoh bicara, karena isinya mengandung banyak pesan yang tak lepas dari peran dirinya sebagai aktivis perempuan.

Salah satu tokoh yang memberikan testimoni terhadap buku Rieke adalah Wimar Witoelar, mantan juru bicara mantan Presiden Abdurrahman Wahid . “Hanya puluhan menit untuk dibaca cepat, beberapa jam menghayati tulisannya, tetapi terus hidup bagaikan sebuah sumbu yang menyinari kesadaran dan keberpihakan kita. Puisi Rieke merupakan potret kepedihan, ketegaran, kepongahan dalam cinta, angan-angan dan keniscayaan politik... “ kata Wimar

Tujuh tahun kemudian, Rieke menerbitkan Buku Banalitas Kekerasan: Telaah Pemikiran Hannah Arendt Tentang Kekerasan Negara yang diterbitkan oleh keokeosan. Buku antologi yang terdiri dari 21 cerpen dari 13 penulis ini, diprakarsai oleh sebuah tim dari Lembaga Kreatifitas Kemanusiaan.

Sinopsis buku ini menceritakan, kerusuhan, kekerasan, dan pembunuhan yang menjadi warna politik Indonesia sejak 1965. Banyak Korban berjatuhan. Namun, para pelaku seperti tidak merasa bersalah. Banyak pelaku merasa telah memenuhi tugas. Dengan tidak adanya sanksi hukum, maka nurani mereka semakin tumpul dan semakin nyaman dalam persembunyianya.

Buku ini Nampak sekali sebagai sebuah usaha untuk membedah mekanisme yang telah menghasilkan manusia-manusia pembunuh tak berperasaan, pelaku kekerasan yang tidak memiliki kesadaran dan dalang kerusuhan yang tumpul nurani. Dengan ungkapan yang menghentak dan mengusik permenungan, Rieke memaparkan mekanisme terciptanya pelaku-pelaku banalitas kejahatan.


Sebelum terlibat menjadi seorang penulis, Avi adalah seorang model. Ia menulis tentang wisata untuk majalah Jakarta Jakarta, yang majalah itu sekarang sudah tidak terbit lagi. Buku pertamanya, Tango, terbit bersamaan dengan dua film singkat tentang tema yang sama. Ia kin.

Selain menulis, Avi juga seorang jurnalis wisata, fesyen dan desain untuk berbagai publikasi Indonesia. Ia bekerja sebagai seniman digital untuk Televisionet—sebuah Web TV di Milan, dan bekerja di berbagai film layar lebar seperti Malena Vajont, Extreem Ops dan lain sebagainya.



Perempuan kelahiran Surabaya, 18 Agustus 1958 ini, adalah seorang presenter dan aktris film. Ia mengawali karier sebagai seorang penyiar radio. Selebritis yang satu ini, sudah menulis buku novel berjudul Sex and The Cookies. Dalam novel tersebut, ia mengangkat pergaulan dan  kehidupan perempuan lajang di Kota Metropolitan banyak bermunculan.

Sebelumnya, Inggrid juga pernah merilis Buku Surat Untuk Rumput. Buku yang merupakan kumpulan puisi dan dihiasi sebelas lukisan karya Sekar Ayu ini, diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Perempuan yang membintangi film Joshua oh Joshua ini, juga menerbitkan buku bertajuk Kebebasan, yang berisi kumpulan puisi 42 budayawan, rohaniawan, dan 
politikus Indonesia.

Masih banyak lagi selebritis Indonesia yang sudah menerbitkan buku dan belum dituliskan dalam tema yang dibahas sekarang.

0 komentar:

 
© Copyright 2035 Terapi Menulis
Theme by Yusuf Fikri