Mengapa Sosok Jokowi Menarik Dibuat Buku?


SOSOK Jokowi dan Ahok memang unik. Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang akan dilantik 7 Oktober 2012, menarik untuk dibuat sebagai bacaan cerdas yang dituangkan dalam  sebuah buku. Bedanya, bila Jokowi menarik orang untuk membuatkan buku tentang dirinya, tetapi kalau Ahok membuat buku sendiri. Mengapa kedua tokoh ini menarik untuk dibukukan? Jawabannya karena memiliki nilai-nilai universal yang genuine power, bukan shadow power.


Bagaimana tidak, ada empat buku yang serentak tahun 2012 ini menceritakan tentang Jokowi. Semua buku tersebut akan menjadi bukti abadi bagi peradaban Jakarta. Aku kira, buku selanjutnya akan terbit, selama Jokowi dan Ahok memimpin Jakarta.

Jokowi, Politik Tanpa Pencitraan

Buku yang ditulis oleh Ajianto Dwi Nugroho, Bimo Nugroho terbit Agustus 2012. Buku yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama ini memberikan pesan, bahwa sudah saatnya bagi calon pemimpin dan yang sedang memimpin meninggalkan politik yang penuh pencitraan. Popularitas yang hanya berpedoman dengan survei, telah menyebabkan  demokrasi menjadi mahal dan harganya selangit.

Padahal, politik adalah seni dalam mewujudkan impian untuk mencapai amanah kepemimpinan. Bukan hanya sekedar memperebutkan dan berbagi kekuasaan untuk kepentingan sesaat. Sudah saatnya, bangsa ini dan daerah-daerah lain menempatkan calon pemimpinnya yang bisa menjalankan roda pemerintahan secara sehat, hemat, dan bermartabat. Seorang pemimpin yang memiliki jiwa-jiwa yang bersih dan jujur. Bukan calon pemimpin yang mendapatkan jabatan publik dengan cara membeli suara.

Jokowi adalah salah satu politisi yang tampil apa adanya. Modalnya adalah prestasi dan reputasi yang diakui oleh semua pihak. Ia memiliki personal dan political branding yang tiada banding. Dan buku ini, menjadi bukti bagaimana Jokowi memiliki kepribadian yang bisa ditiru oleh semua orang.

Karakter dan kepribadian Jokowi yang untuk ini diakui oleh berbagai kalangan. Mantan Presiden Indonesia Yusuf Kalla mengatakan; “Jokowi mempunyai karakter mau mendengarkan apa yang dikehendaki masyarakat, dan yang terpenting dia mau melaksanakan dengan serius apa yang dikehendaki masyarakat itu. Pemimpin seperti itulah yang dibutuhkan oleh DKI Jakarta.”

Kemudian para pengusaha pun merasa optimis dengan sosok Jokowi tersebut, seperti yang dikatakan Mooryati Sudibyo; “Buku ini menjelaskan mengapa Jokowi menjadi magnet bagi banyak orang untuk mendukungnya, yaitu kepemimpinan. Jokowi mempunyai kepemimpinan yang bisa dipercaya, jujur, dan bersih. Dan yang lebih penting, semua itu sudah dibuktikan dan diakui di tingkat nasional serta internasional.” 

Tak hanya politisi dan pengusaha, produser film Hanung Bramantyo memberikan komentar terhadap sosok Jokowi yang diceritakan dalam bukub tersebut;  “Sekarang ini memilih manusia baik untuk setara dalam berkawan saja sulit, apalagi memilih pemimpin. Jokowi adalah salah satu orang yang membuat saya punya harapan. Barangkali sedikit berlebihan, tapi itu lebih baik daripada pesimistis dan putus asa.”  Bahkan, optimisme datang dari Ketua KPK Abraham Samad yang menegaskan, "Jika semangat antikorupsi Jokowi ditularkan, saya yakin negara ini akan bebas korupsi."


Jokowi : Dari Jualan Kursi Hingga Dua Kali Mendapatkan Kursi  

Buku karya Zaenuddin HM yang diterbitkan Maret 2012 ini, mengumpulkan serpihan prestasi Jokowi. Jurnalis senior Rakyat Merdeka ini dengan gaya jurnalistik yang renyah menyuguhkan sosok Jokowi yang apa adanya. Kaya prestasi namun tetap bersahaja. Buku yang terbit pada Maret 2012 dengan penerbit Ufuk Press ini, menceritakan kisah Jokowi dan selama memimpin Solo. Bagaimana, Jokowi dalam buku ini seolah sosok tunggal atas keberhasilannya memimpin Solo, kendati ia bermula dari seorang penjual kursi.

Jokowi menurut buku ini, lahir dan tumbuh dari keluarga sangat sederhana. Hidupnya nomaden, atau berpindah-pindah. Rumah yang ia tempati berpindah dari satu bantaran kali ke bantaran kali yang lain. Bersama keluarga, ia pernah menjadi penghuni liar di pasar kayu, karena rumah tersebut digusur oleh Pemerintah Kota Solo tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Kendati perjalanan hidup yang pahit, namun Jokowi bisa membuktikan kalau dirinya layak diperhitungkan selama memimpin Walikota Solo selama dua periode. Jokowi benar-benar dicintai rakyatnya. Dan ia pun mencintai mereka. Ia sanggup berdiri menantang badai dari pusat kekuasaan. Ia pula tak segan nongkrong dengan warganya di area pos kamling. Mengayomi pedagang kaki lima dan wong susah.

Hebatnya, ia tak pernah mengambil gajinya selaku wali kota. Mobil Esemka adalah proyek prestisiusnya untuk Indonesia mandiri. Satu lagi, ia penggila berat Judas Priest dan Lamb of God, namun tetap bebas berjiwa  sederhana dan rendah hati.

Jokowi mendapatkan sebuah keajaiban dalam hidupnya: “dari jualan kursi (mebel) hingga mendapat kursi walikota”. Padahal ketika dicalonkan, banyak kalangan meragukan dirinya akan menang pilkada. Bahkan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri konon sempat kaget ketika tahu dan melihat calon yang diusung PDIP adalah Jokowi.

JOKOWI, pemimpin rakyat berjiwa rocker
 
Lagi-lagi pada Maret 2012, Yon Thayrun menerbitkan buku Jokowi. Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker. Buku yang diterbitkan oleh Noura Book Publishing ini, menceritakan bagaimana Jokowi seorang tokoh pemimpin masa depan yang paling dibutuhkan orang di Republik ini. Tak hanya dari kacamata ketatanegaraan tetapi dari perikehidupan sederhananya itulah yang menjadikannya sebagai harapan terutama di masa sulit seperti saat ini. Jokowi mengaku bodoh, mengaku tak punya tampang, mengaku tak pantas menjadi pemimpin, dan Jokowi mengaku ini dan itu. Tetapi, dialah orang yang melakukan hal-hal yang tidak umum dilakukan oleh para pemimpin kita, mulai dari tingkat RT hingga Presiden.

Buku ini menjadi informasi berharga tersendiri di tengah sikap Jokowi yang kerap tidak mau publikasi. Buku ini pula memotivasi segala lapisan masyarakat: Pertama, bahwa harapan itu masih ada. Kedua, siapa pun para pemimpin itu layak menimba ilmu kepada Jokowi untuk melakukan perubahan penting. Ibarat sebuah komik dengan tokoh superhero, buku ini bercerita tentang seorang jagoan idaman yang bernama Jokowi. Semoga Jokowi tidak berubah, dan akan muncul Jokowi-Jokowi lainnya di tengah-tengah kita.


Si Nyentrik yang Disukai Jokowi


Buku ini tergolong baru, terbit September 2012. Buku dengan tebal 192 halaman ini ditulis oleh Owen Putra. Buku ini menceritakan  sosok Jokowi mulai dari masa kecil, sepak terjang sebagai Wali Kota Solo, hingga pencalonan dirinya sebagai DKI 1. Simak pula berbagai aksi unik, pandangan dan pemikiran, juga sisi manusiawinya yang menggelitik sekaligus mengundang decak kagum.

Romansa politik yang disuguhkan Jokowi memikat banyak orang. Aksi-aksi unik dan eksentrik yang ia sajikan juga laris manis di pasaran. Banyak pihak menilai, meroketnya popularitas Jokowi di panggung politik adalah karena karakternya. Tak berjarak dengan warga dan tidak menjaga citra dengan mereka. Ia menerobos sekat-sekat birokratis yang selama ini memisahkan pemimpin dan warga. Ia juga tak enggan berkomunikasi dengan bahasa rakyat, bahasa yang sederhana.

Satu lagi yang unik, melalui kemeja kotak-kotak Jokowi berhasil menjadi idola baru anak muda; bukan hanya di Jakarta, namun juga kota-kota lain di Indonesia. Kini kemeja kotak-kotak menjadi semacam identitas baru bagi generasi muda—identitas perubahan.

0 komentar:

 
© Copyright 2035 Terapi Menulis
Theme by Yusuf Fikri